Image by: Istock/ericsphotography
Chronic Kidney Disease atau Penyakit Ginjal Kronis adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Penyakit Ginjal Kronis disebut juga sebagai kerusakan ginjal dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah, dan urine atau tes pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan. Penyakit Ginjal Kronis apabila tidak ditangani dapat menjadi Penyakit Ginjal Kronis Akhir atau Stadium 5 (Chronic Kidney Disease Stage 5), yang merupakan tahapan terakhir dari penyakit ginjal kronis. Pada tahapan ini ginjal sudah tidak mampu menjalani fungsinya dengan baik, yaitu untuk menyaring dan membuang limbah serta cairan yang berlebih dari dalam darah.
Terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami Penyakit Ginjal Kronis, antara lain:
Terjadinya Penyakit Ginjal Kronis Stadium 5 biasanya diawali dengan kondisi atau penyakit lain yang memengaruhi fungsi ginjal dalam waktu yang lama. Kondisi dan penyakit yang dapat memengaruhi fungsi ginjal antara lain hipertensi, diabetes tipe 1 atau 2, penyakit autoimun seperti lupus serta penyakit ginjal lain, seperti penyakit ginjal polikistik, batu ginjal, glomerulonefritis, sindrom nefritis, atau infeksi ginjal berulang. Selain itu, infeksi saluran kemih berulang, pembesaran prostat, dan amiloidosis juga bisa menjadi penyebab penyakit ginjal kronis.
Saat gagal ginjal masih dalam stadium awal, gejala kerusakan ginjal biasanya belum tampak. Gejala baru akan muncul ketika ginjal mulai tidak mampu menyaring zat-zat sisa dan cairan dari dalam tubuh secara efisien. Ketika sampai pada tahap ini, penderita akan mengalami gejala berupa lebih jarang buang air kecil dan jumlah urine lebih sedikit, mual dan muntah, mudah lelah, tidak nafsu makan, kulit sangat kering dan gatal-gatal, warna kulit menjadi lebih gelap atau lebih terang, gangguan tidur, kram otot, sulit berkonsentrasi, serta disfungsi ereksi.
Saat kondisinya semakin memburuk, penderita Penyakit Ginjal Kronis Stadium 5 juga dapat mengalami pembengkakan pada kaki, tangan, atau wajah, penumpukan cairan di paru-paru (edema paru), gangguan jantung, patah tulang, dan kejang-kejang.
Adapun terapi yang dapat dilakukan pada penderita Penyakit Ginjal Kronis Stadium 5 meliputi :
Cuci darah (hemodialisis)
Dalam prosedur ini, fungsi ginjal untuk menyaring darah akan digantikan oleh mesin khusus. Prosedur cuci darah memerlukan waktu sekitar 4 jam dan harus dilakukan setidaknya 3 kali dalam seminggu.
Transplantasi ginjal
Pilihan pengobatan lain untuk penderita Penyakit Ginjal Kronis Stadium 5 adalah transplantasi ginjal. Dalam prosedur ini, ginjal pasien yang rusak akan diganti dengan ginjal yang sehat dari pendonor. Hanya saja, penderita harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan ginjal baru.
Selain dengan penanganan di atas, dokter juga akan meresepkan obat-obatan, terutama untuk menangani penyakit yang menjadi penyebab rusaknya ginjal pasien. Dokter akan menyarankan pengaturan diet khusus dengan membatasi konsumsi makanan tertentu dan jumlah cairan yang masuk. Hal ini karena kemampuan ginjal untuk menyaring zat-zat sisa dan kelebihan cairan dari dalam tubuh sudah sangat berkurang.
Penyakit Ginjal Kronis Stadium 5 merupakan tahap akhir dari penyakit gagal ginjal kronis. Namun, sebelum mencapai tahap ini, gagal ginjal masih bisa dikendalikan agar tidak semakin parah. Bila mengalami keluhan yang mengarah pada gangguan ginjal lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan segera memeriksakan diri ke dokter. Semakin cepat kerusakan ginjal diketahui, semakin kecil pula risikonya untuk mencapai Penyakit Ginjal Kronis Stadium 5.
Pada penderita gagal ginjal kronis, upaya pencegahan agar kondisi ini tidak bertambah buruk meliputi :
Selain itu berikut beberapa tips yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk pencegahan penyakit ginjal kronis:
Daftar Rujukan:
Ikuti Vote Disini